Berapa BIAYA HIDUP sebagai penerima beasiswa di kota Delft ?
Sunday, 1 April 2018
2 Comments
TIPS MENGELOLA KEUANGAN DI KOTA DELFT !
Setelah beberapa waktu lalu di
artikel yang berbeda saya telah membahas tentang betapa impresi-nya diriku
ketika melihat Kota Delft yang begitu cantik nan elok di minggu pertama, bisa dibaca DISINI. Kali ini saya akan bahas urusan " uang" selama hidup di kota Delft berdasarkan pengalaman pribadi
Euro Perdana saya selama 10 hari di Delft ( Sebelum beasiswa cair) |
Salah satu kota yang menjadi
tujuan para pejuang mimpi untuk berkuliah terutama luar negeri yakni Delft , di
Provinsi bagian Selatan Belanda, kira-kira 1 jam dari Schipol Amsterdam. Selain
itu sejumlah kota-kota besar yang menjadi sasaran para pencari ilmu diantaranya
Amsterdam ( Ibukota Belanda), Wageningen , Groningen, Maastricht,
Leiden, Eindhoven, Rotterdam, Enschede dan kota-kota lainya yang tidak bisa
saya sebutkan satu persatu. Kota-kota tersebut menjadi incara para pemburu
beasiswa, dan masing-masing kota memiliki tingkat cost expenditure /living allowance ( biaya hidup) yang
berbeda-beda.
Murah atau mahalnya biaya hidup
memang jadi pertimbangan yang cukup krusial bagi penerima beasiswa dengan harapan
ada “ saving “ dikemudian hari sebagai antisipasi juga untuk “kejadian tak
terduga” selama berstudi Di luar negeri.
Kali ini saya akan fokus membahas
salah satu kota yang pernah menjadi tempat saya belajar yakni Kota Delft. Kota
yang dijuluki kota kanal ini sekaligus salah satu kota pendidikan di
Belanda. Menurut beberapa pengalaman
dari “ penerima” manfaat beasiswa di kota ini relatif cukup mahal tertutama
untuk biaya akomodasi. Sebagai penerima beasiswa tentunya ada dua hal yang
cukup menjadi perhatian yang pertama “ tabungan” dan “ jalan-jalan “ untuk
sekedar refreshing dari segala hiruk pikuk perkuliahan yang “ sangat
tidak mudah” khususnya di Belanda. Seperti kata orang bijak “ Belanda
adalah negara untuk para pemimpin bangsa, yang berarti Belanda ini memiliki
tingkat “ kesulitan” yang tidak bisa disepelekan hehe.
Langsung saja kita ke inti
pembahasan, mohon sobat simak dan baca
baik dan teliti , terlebih bagi sobat yang berencana kuliah di akhir tahun 2018
dan tahun-tahun selanjutnya dengan berburu beasiswa ( e.g LPDP/STUNED/NFP /OTS
dll) berikut saya paparkan biaya hidup di Delft sebagai gambaran umum;
1. Biaya Akomodasi
Salah satu
pengeluaran terbesar dari mahasiswa selama hidup di Delft yakni biaya sewa
hostel/apartement/dormitory. Saya sendiri menghabiskan 544 EURO/bulan ( hampir
setengah dari LA ( Living Allowance dari Beasiswa LPDP saya ) atau setara
dengan 8- 9 Jutaan / bulan menurut kurs Euro-IDR 2017-2018. Sejumlah biaya itu
harus dibayarkan tepat waktu jika tidak ingin dikenai denda dari pihak DUWO (
semacam jasa penyedia hostel/rumah/kamar sewaan bagi mahasiswa) di Belanda. Namun
secara general rentang biaya akomodasi berkisar 300-500 EURO untuk sebuah kamar
studio baik single maupun share. Namun biaya sebesar itu, sudah
worthed dengan fasiltas yang sudah full furnished. Seperti gambar di bawah ini
:
Full furnished setelah "dapat lungsuran " juga dari kakak senior |
Biaya tersebut di atas adalah biaya dorm di Mina Krusemanstraat dengan system sharing room . Sharing dapur dan toilet. Kamar cukup luas dan sangat nyaman. Bahkan bagi saya ini sangat mewah, jauh berbeda ketika saya berkunjung ke kediaman salah satu awardee LPDP di Bonn , Jerman, katanya hanya membayar 250-300 EURO/bulan, yang saya lihat memang kondisinya cukup layak dan “ tidak” selengkap kamar saya Mina DUWO.
Selain itu saya
sukai adalah fasilitas internet LAN yang sudah include dengan bayaran bulanan ( sudah paket komplit) yang langsung bisa akif diminggu pertama
tiba di Delft. Namun Wi-Fi Router ( install dan beli sendiri) untuk kepentingan
jaringan host-pot , dibeli sendiri dengan harga berkisar 15-35 EURO.
Jaringan internetnya juga” sangat kencang” bahkan saya untuk mennonton Youtube,
gak pake buffer sama sekali. Pun download MasyaAllah, kecepatannya luar biasa.
2. Biaya Makan dan kebutuhan lainnya
Tentunya
kebutuhan ini adalah yang paling pokok dan tidak bisa di tawar-tawar hehe. Saya
sendiri menhabiskan 200-300 EURO dalam sebulan untuk konsumsi beserta pulsa
internet (meskipun sangat jarang di pakai, kecuali bepergian jauh dari asrama
atau tidak sedang di kampus.
Beberapa
gambaran kebutuhan sehari –hari jika anda bermukim di Mina Krusemanstraat, maka
berikut kisaran harga-harga kebutuhan ( memasak) yang bisa dibeli di toko
POLAT/BAHAR ;
-
Beras 7-10 kg =
12 EURO ( Rp 150.000)
-
Tempe 1 piece =
1.65 EURO ( Rp 30.000)
-
Ayam segar /kg =
3.5 EURO ( Rp 60.000)
-
Tomat = 1.5 EURO
-
Indomie / bungkus = 0.65 EURO ( Rp 8.000’
-
Kecap botol ABC =
2.5 EURO ( Rp 45.000)
-
Bawang merah =
1.5 EURO ( Rp 20.000)
-
Jus apple/orange dll = 1.75 EURO ( Rp 25.000)
-
Bumbu –bumbu lainnya = 5-10 EURO
Kisaran
total belanja ( 1x) = 30 EURO-an ( Rp 500.000)/ sekali
Jadi
dalam sebulan =
30 x 4 = 120 EURO
Biaya tak
terduga = 80 EURO ( pulsa, beli alat tulis, buku tulis , perkakas dll)
Sehingga
total 200 EURO.
Kombinasi
belanjaan di atas bisa sobat habiskan dalam waktu 1-2 minggu bahkan lebih
Bahan makanan dan buah-buahan segar di POLAT/BAHAR |
3. Biaya lainnya ( rekreasi dan hiburan )
Biaya
yang menurut saya cukup “menculik”
tabungan adalah rekreasi atau nge-bolang ke luar negeri, kali ini boleh
memakai kata “ plesir” tapi yang “ bermakna” jangan asal plesir hanya untuk photo-photo yang
instagramable, tapi lebih kepada kunjungan akademis dan mengambil hikmah
dari setiap perjalanan yang dilalui. Apalagi kalua anda dibiayai oleh negara
dari pajak lagi kan, wah tambah viral nanti hehe.
Saya rasa penerima
beasiswa apapun itu, terpulang kepada individu masing-masing. Selama saya di
Belanda saya hanya “ telah “ mengunjungi murni 3 negara yang utuk tujuan refreshing
yakni Jerman-Belgia-Inggris (UK). Dua negara lainnya karena itu wajib dari
kampus yang sifatnya parsial sehingga harus merogoh kocek di dua negara lainnya
( Perancis dan Spanyol ) . Bahkan teman saya yang lebih “ sedikit”
beasiswanya daripada saya , bahkan jauh marginnya dalam waktu 5 bulan telah
mengunjungi 12 negara. Aje gilee Maklum saja , orangnya masih single ,
tidak sama seperti saya memiliki tanggungan keluarga yang harus saya” danai”
di tanah air. Mulai dari membeli susu bayi puteri saya, memberi nafkah istri,
membayar SPP keluarga ( tidak dapat beasiswa seberuntung saya), dan ber-donasi
di lembaga sosial ataupun membantu orang yang kesusahan ( alhamdulillah telah
terlaksana) . Jadi STOP yang masih “
menuduh” kami menghambur-hamburkan uang negara melalui LPDP
Biasanya untuk
biaya rekreasi ini saya anggarkan 200-300 EURO per 2/bulan, jadi praktis yang
dikeluarkan hanya 100-150/bulan. Tapi untuk kondisi negara seperti kunjungan ke
Inggris, harus menyiapkan money yang lumayan bisa sampai 400 EURO apalagi jika
tidak memiliki rumah teman di negara tujuan , bakal membengkak biayanya.
Jadi secara
general uang yang saya keluarkan dengan hidup yang “ sangat layak tapi tidak
mewah “ adalah :
Akomodasi : 544
Euro/bulan
Makan+
Kebutuhan lainnya : 300 Euro (
Masak sendiri)
Rekreasi :
200 EURO /bulan
TOTAL :
1044 EURO (
Rekomendasi
buat anak LPDP : LA perbulan 2017 masih 1.200/bulan , jadi bisa nabung dan
mengirim ke keluarga.
Namun versi
hemat, bisa dengan pola seperti di bawah ini untuk anak STUNED /NFP;
Akomodasi : 544
Euro/bulan
Makan+
Kebutuhan lainnya : 200 Euro (
Masak sendiri)
Rekreasi :
100 EURO /bulan
TOTAL :
844 EURO
Rekomendasi anak
NFP/STUNED/dan beasiswa lainnya ( FYI : LA ( Living Allowance = 970/bulan,
lumayan masih bisa nabung kalau masak sendiri.
Meskipun begitu
biaya-biaya tersebut diatas bisa saja berubah tergantung dari pola hidup teman
atau sobat sekalian di negeri orang. Tidak bisa dipungkiri terlalu banyak “hal”
yang bisa “ menguras” kantong, jika tidak pandai dalam mengatur keuangan.
Sedikit saran bagi
sobat saat ini sudah mendapatkan beasiswa dan sebentar lagi berangkat, mohon
pertimbangkan untuk menjaga “ keuangan” selama disana. Sejujurnya selama saya
di Belanda beasiswa saya sangat –sangat
cukup, tidak pernah telat dan kekurangan, mulailah untuk memetakan sector
keuangan agar nantinya sepulang ke tanah air anda bisa “ memiliki tabungan “
yang bisa lebih bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, teman dan orang lain disekitar kita. JANGAN takut tuk
BERBAGI. InshaAllah rejeki akan senantiasa bertambah.
SEMANGAT TERUS
BERJUANG MERAIH MIMPI
Bagi yang masih
penasaran dan masih ada yang belum jelas bisa tinggalkan komentar di bawah
ini….NO SPAM-NO BULLY-NO NEGATIVE COMMENT-NOT OUT OF CONTEXT jika tidak ingin
di-banned ( diblock/dihapus komentnya ) …harap maklum demi kenyamanan
bersama.
kak, kalo kuliah di TU Delft itu sehari-hari Full English atau juga harus belajar Dutch juga??? buat misalkan kalo mau komunikasi ke kaya bagian Tata Usahanya Jurusan atau bagian Informasi nya kalo mau cari2 info yang mungkin sifatnya spesifik dan harus ditanyain sendiri gtu..
ReplyDeleteHey terima kasih telah berkunjung ke website saya, biasanya jika Mahasiswa s1 kebanyakan memakaia bahasa Belanda ( bahkan digunakan) di kelas juga, namu jika anda adalah mahasiswa internasional maka bahasa sehari2 tenunya Inggris. Namun jangan khawatir orang Belanda hampir semuanya mahir bhs Inggris
ReplyDeleteJadi sepertinya tidak masalah dari sisi bahasa