Pemuda Ikhlas Memberi Susu Bayi Senilai 32 Euro Ke Pengemis Depresi Ini, 2 Tahun Kemudian Jadi Ini

Kisah Nyata : Desember 2016, kala itu adalah musim dingin, seorang pemuda yang sedang menempuh studi master di salah satu kampus di Eropa sedang berlibur . Walhasil karena saat itu adalah masa liburan, pemuda ini yang sehari-harinya adalah mahasiswa teknik air cukup dipadatkan dengan tugas yang seabrek dan tiada henti. Tipikal sistem pendidikan benua biru memang seperti itu adanya. Demi sebuah cita-cita tak ayal memang ini harus dilakukan.

Ilustrasi 1

Tiba di jantung kota Brussels, dingin menusuk tulang, kerumunan orang begitu riuh. Bulan itu adalah bulan natal , wajar saja jika ramai lautan manusia banjir semua dari seluruh pelosok negeri. Ibu kota Belgia ini memang menjadi sulap mata bagi para wisatawan baik domestik maupun manca negara
Di sudut sana, tampak seorang gadis muslim dengan hijab berwarna hitam yang sedang ‘ memeluk sesuatu ‘ di tangannya. Wanita ini tampak kebingungan di tengah terpaan suhu dingin yang mendekati minus derajat celcius sambil sesekali ‘ menunduk melihat sesuatu itu’.
Gigi wanita disisip dengan gigi emas, dan tampaknya mengalami keterbelakangan mental. Bahkan teman pemuda mulai diingatkan bahwa dia itu penipu coba lihat giginya saja sebagian dari 'emas'. Namun pemuda ini justru berfikiran berbeda pemuda berasumsi bahwa wanita itu kemungkinan depresi atau mengalami stress" fikir pemuda itu. Mencari sesuap nasi di Eropa adalah suatu hal serius untuk tanah Eropa.
Penasaran membuncah, pemuda ini lantas mendekati wanita itu, astaga ada seorang bayi di dalam selimut tipis itu, tampaknya wanita itu adalah seorang ‘tunawisma’ yang anaknya butuh sesuatu untuk keperluan sehari-hari.
Ilustrasi 2
Dengan tangan menengadah wanita itu merengek tiada henti, sang pemuda lantas merasa iba dan haru, tanpa berfikir panjang lantas bertanya dengan bahasa Inggris ,
What do you want money or what ? " (apa yang ibu mau uang atau apa ? )
Anehnya sang wanita hanya bisa menjawab ‘Yes’ namun ketika diberi uang ' menolak' dan justru menunjuk satu toko dan itu adalah satu toko semacam swalayan untuk keperluan seperti obat-obatan dan kebutuhan bayi lainnya.


Ilustrasi 3

Awalnya pemuda ini dicegat oleh temannya. Lantaran begitu banyaknya isu penipuan di kota itu , maklum kota metropolis dengan berbagai bangsa maka wajar jika tindak kriminal mudah terjadi. Namun pemuda ini tetap teguh pada pendiriannya. Segera sang pemuda mengantar wanita ke toko itu yang sedari tadi komunikasi hanya dengan gerakan tangan ‘ tunjuk itu , tunjuk sana’ .
Jari telunjuk wanita itu menunjuk ke sebuah bungkus susu yang pada akhirnya diketahui harganya 32 Euro atau senilai 500 Ribu pada kurs saat itu. Pemuda itu menyerahkan uangnya yang sebetulnya ia akan gunakan untuk membeli sesuatu di kota itu sebagai cindera mata.Namun karena iba mengalahkan ego akhirnya, uang itu digunakan untuk menebus susu ya jadi keinginan ibu itu.
Jadilah wanita itu tersenyum dan begitu mengucapkan rasa terima kasih berkali-kali sambil sesekali berdoa, terlihat dari kepalanya yang menunduk berkali-kali. Sang pemuda lega dan pulang kembali ke negara dimana ia belajar. Bahkan hari itu juga sang pemuda telah menginspirasi temannya dari Amerika untuk turut berdonasi se ikhlasnya.
Entah mengapa pemuda ini selalu terfikir dengan wanita itu sekembalinya , apakah ‘ dia menipu atau tidak itu bukan urusan sang pemuda, Allah yang lebih tahu. Berbuat kebaikan selalu dikembalikan kepada niatnya. begitu fikir sang pemuda.
***
Juni 2017, pemuda ini mengalami musibah terpaksa harus kembali ke tanah air karena suatu masalah dari negara asalnya sehingga menyebabkan dia susah berkonsentrasi hingga studi terbengkalai. Pemuda ini hampir kehilangan mimpi untuk kembali menempuh studi di negara dan benua yang memang sedari dulu diimpikannya. Mungkin saja akan sangat sangat susah, dia merasa gagal.
Suatu hari, di musim panas dan kering , bukan lagi Eropa, dia membuka sebuah photo di mana toko itu dan wanita itu mengingatkannya tentang sebuah titipan kebaikan di masa lalu yang harus ia selesaikan. Itu harus dilanjutkan ….gumam pemuda!
I wanna come back to Europe…( Saya ingin kembali ke Eropa). Semangat pemuda ini pun kembali membara, lantaran masih ada nilai kebaikan yang ‘mungkin’ masih bisa ia bagikan. Kembali ia mengikuti seleksi beasiswa dan akhirnya' lulus' . Subhanallah!
Ternyata Allah berkata ‘Iya ‘
Tahun 2018 dia kembali ke Eropa menyebar kebaikan yang pastinya dengan kondisi dan rejeki yang lebih baik. Secara mengejutkan, terkesan acak pemuda ini kembali ‘ memperjuangkan mimpinya di negara dimana ‘ wanita dengan bayi malang itu sempat mendoakan sang pemuda’ . Mungkin saja doa wanita inilah yang membuatnya 'terangkat kembali dari keterpurukan'.
Semoga anda sukses, begitulah kira-kira isyarat doanya kala itu.
Kebaikan tulus ikhlas akan berbalas pantas ! Ini benar adanya.

Maka janganlah berhenti untuk menebar kebaikan

***
Dari  kisah nyata ini kita bisa mengambil hikmah bahwa berbuat kebaikan itu adalah pekerjaan hati bukan pekerjaan akal. Jika ilham itu datang maka segerakanlah kebaikan itu, jangan di tunda-tunda, ada tangan Tuhan yang sedang bekerja disana.
Sekian artikel ini semoga bermanfaaat dan menginspirasi

Saya di Brussels, Belgia  Desember 2016- Di lokasi kejadian! 


Memakai Christmas Costume- Tidak Berarti saya Nasrani....


Teman dari kiri ke Kanan - INDIA-AMERICA- INDONESIA (2)


Light Festival di Brussel Belgia 2016

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Pemuda Ikhlas Memberi Susu Bayi Senilai 32 Euro Ke Pengemis Depresi Ini, 2 Tahun Kemudian Jadi Ini"

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung di website kami