Professor Menemukan Hal Mengejutkan dari Mayat Fir’aun, Langsung Jadi Muallaf!

Kisah Nyata. Sebuah cerita yang datang dari sudut Eropa, Perancis. Kisah ini sungguh menarik karena disnilah titi balik kehidupan seorang ilmuan ahli bedah  merubah segalanya.

Dokter Maurice Bucaille, Source: Google 

Kisah ini adalah kisah yang berdasarkan fakta dari seorang professor ahli kedokteran spesialis bedah , yang merupakan seorang dokter kenamaaan . Dia adalah  Prof Dr Maurice Bucaille , yang juga merupakan dokter keluarga dia Arab Saudi dan Mesir kala itu mengambil “keputusan penting dalam hidupnya”  

Professor Bucaille dipercaya untuk mengetuai sebuah proyek penelitian tentang mayat Fir’aun yang merupakan sisa sejarah Islam di Mesir Kuno. Penelitian ini semata-mata dilakukan untuk kepentingan ilmu pengetahuan dalam dunia arkelogi dan kedokteran untuk mengungkap misteri kematian raja mesir termasyur ini.

Walhasil Prof Bucaille mulai melakukan riset terhadap mayat Fir aun yang sudah dalam bentuk mumi bersama timnya. Hari demi hari dilalui digunakannya untuk meneliti mayat Raja Mesir yang terkenal di zamannya. Namun terjadi hal mengejutkan sang professor menemukan sisa garam yang  melekat pada mayat Fir’aun bisa dipastikan bukan garam untuk pengawetan namun air laut mengkristal yang menandakan bahwa mayat Fir’aun diangkat dan diselamatkan dari dasar lautan di jaman dahulu

Hingga  dia akhir penelitiannya, dia menympulkan bahwa sisa-sisa garam yang melekat pada tubuh sang mumi adalah bukti terbesar bahwa dia telah mati karena tenggelam. Jasadnya segera dikeluarkan dari laut dan kemudian dibalsem untuk segera dijadikan mumi agar awet.

Sang Professor saat menelti mayat ( Mummy Fir'aun)

Apakah kisah ini selesai sampai disini , ternyata tidak. Penemuan tersebut masih menyisakan sebuah pertanyaan dalam kepala sang profesor.

Bagaimana mungkin  jasad tersebut bisa lebih baik dari jasad-jasad yang lain, padahal dia dikeluarkan dari laut?

Hingga akhirnya hasil penelitian tersebut dipublikasikan , dan hal yang mulai menuntun nuraninya dengan laporan akhir yang disusunnya, serta ucapan salah seorang di antara rekannya membisikkan sesuatu di telinganya seraya berkata:

 ”Jangan tergesa-gesa karena sesungguhnya kaum Muslimin telah berbicara tentang tenggelamnya mumi ini”.

Bucaille awalnya mengingkari kabar ini dengan keras sekaligus menganggapnya mustahil. Menurutnya, pengungkapan rahasia seperti ini tidak mungkin diketahui kecuali dengan perkembangan ilmu modern, melalui peralatan canggih yang mutakhir dan akurat. Hingga salah seorang di antara anggota timnya berujar ;

“Al’quran yang diyakini umat Islam telah meriwayatkan kisah tenggelamnya Firaun dan kemudian diselamatkannya mayatnya”.

Ungkapan itu makin membingungkan Bucaille. Lalu, dia mulai berpikir dan bertanya-tanya.

Bagaimana mungkin hal itu bisa terjadi? Bahkan, mumi tersebut baru ditemukan sekitar tahun 1898 M, sementara Alquran telah ada ribuan tahun sebelumnya.

Ia duduk semalaman memandang mayat Firaun dan terus memikirkannya. Ucapan rekannya masih terngiang-ngiang dibenaknya, bahwa Alquran–kitab suci umat Islam–telah membicarakan kisah Firaun yang jasadnya diselamatkan dari kehancuran sejak ribuan tahun lalu.

Professor ini tidak bisa tidur semalaman, hanya termenunng di hadapan mayat kaku itu. Hingga akhirnya dia membaca berbagai kitab untuk menemukan solusi, hingga tiba pada kitab terkahir  dan secara mengejutkan dia  menemukan kalimat ini :

”Maka pada hari ini kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami” 

Kalimat ini sangat menyentuh hati Bucaille. Ia mengatakan bahwa ayat Al’quran tersebut masuk akal dan mendorong sains untuk maju. Hatinya bergetar, dan getaran itu membuatnya berdiri di hadapan orang-orang yang hadir seraya menyeru dengan lantang:

”Sungguh aku masuk Islam dan aku beriman dengan Al’quran ini”.

Sejak itu ilmuan ini telah mememluk Islam dan menjadi tokoh terkenal yang menghubungkan dunia kedokteran dan Islam hingga akhir hayatnya.

Rewrite : La Topanrita

Share this post

Berlangganan update artikel terbaru via email: